home

Selasa, 17 Mei 2011


Mengapa Perlu Arsitek ?


Tanah yang kita beli dan siap untuk dibangun, sebaiknya didesain dengan sebaik-baiknya agar tidak percuma . Rumah yang akan kita bangun adalah rumah yang mungkin akan kita tinggali untuk waktu yang relatif lama. Bila kita membangun rumah, biasanya kita membangun untuk kepentingan keluarga dan masa depan. Rumah perlu didesain dengan baik agar sesuai dengan gaya hidup dan kepentingan kita sebagai pemiliknya. Adakalanya, seseorang telah memiliki tanah dan berniat untuk membangun rumah. Jasa arsitek dibutuhkan dalam hal ini. 

Arsitek dapat membantu kita merencanakan segala detail yang ada dalam rumah yang akan dibangun. Misalnya; detail-detail keindahan ruangan, tampilan rumah yang menawan, perletakan ruang-ruang yang sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan kita sehari-hari. Biaya untuk menyewa jasa arsitek juga merupakan pertimbangan, dan biasanya biaya tersebut diberikan berdasarkan pertimbangan seorang arsitek pada kemampuannya, atau pada standar tarif yang berlaku secara umum dalam wilayah arsitek tersebut. 

Seseorang bisa saja membuat denah, perkiraan tampilan dan sebagainya, kemudian menyerahkannya kepada tukang. Pertanyaannya adalah; apakah banyak segi pertimbangan dalam merencanakan desain rumah telah terpenuhi? Hal-hal yang menjadi pertimbangan antara lain; estetika dan keindahan desain rumah, struktur konstruksi rumah yang terencana, perletakan ruang-ruang secara tepat dan fungsional. Para arsitek telah mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan dalam profesinya, antara lain kemampuan menggubah komposisi bangunan agar indah, memperhatikan faktor kesehatan bangunan sehingga penghuninya tidak dirugikan dengan desain yang merusak kesehatan.

Namun, tidak sembarang arsitek dapat memenuhi kebutuhan Anda, karena arsitek yang baik adalah arsitek dengan pengalaman mendesain dan pengalaman lapangan yang baik. Sebenarnya, ketika ingin menggunakan jasa arsitek, tanyakanlah dulu kepada arsitek tersebut proyek apa saja yang telah dijalankannya, dan biarkanlah arsitek tersebut memberikan penjelasan tentang bagaimana prinsip proses desain yang biasa dilakukannya. Sebaiknya kita memilih arsitek yang perhatian dan mampu menerima aspirasi kita, kemudian menjadikannya dasar perencanaan rumah tinggal kita. Tanyakanlah pula pada arsitek tersebut, ide apakah yang terlintas dalam benaknya dalam proses desain tersebut, dan adakalanya arsitek akan muncul dengan ide-ide menarik yang tidak kita duga sebelumnya. 

Arsitek yang baik akan memperhatikan kebutuhan ruang yang kita inginkan, budget yang kita miliki, dan berkehendak untuk memberikan desain rumah yang terbaik yang dapat diberikannya. Kadangkala, bahkan meskipun kita telah menyewa jasa arsitek yang terkenal dan cukup banyak pula hasil desain yang dimilikinya, hasil desain tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan kita akan sebuah rumah tinggal yang ideal. Dalam hal ini, kita perlu melihat pada contoh desain rumah yang dimilikinya dan pada saat berbicara dengan arsitek tersebut, kita dapat memperkirakan apakah cukup baik menyewa jasanya, apakah arsitek tersebut tidak terlalu sibuk sehingga desain kita terbengkalai, dan sebagainya. 

Dalam proses desain, yang terjadi adalah sebuah tarik-menarik antara berbagai faktor dalam proses rancangan rumah tersebut, antara lain keinginan klien, faktor ekonomi, sosial, budaya setempat, serta keinginan dan ide arsitek tersebut. Dalam proses desain yang kita lakukan bersama arsitek, hal-hal tersebut perlu diperhatikan dengan seksama. Bila keinginan kita terlalu mendominasi, akibatnya desain arsitek mungkin tidak kreatif dan jasa arsitek tersebut kurang efisien karena tertekan dengan keinginan kita. Bila arsitek terlalu mendominasi, hasil desain mungkin hanya sebagai eksperimen arsitek yang ambisius dan tidak sesuai dengan klien dan lingkungan. Faktor-faktor lain seperti ekonomi (budget), keadaan lingkungan dan budaya dalam lingkungan setempat juga patut untuk diperhatikan.

Desain Arsitektur, Produksi Bangunan, Analisa Harga Satuan dan RAB (Rencana Anggaran dan Biaya) - Suatu Pendekatan Mendasar -


Biaya konsultasi, biaya desain bangunan arsitektur (rumah), biaya produksi untuk membuat bangunan dan RAB (Rencana Anggaran & Biaya). Untuk menerangkan ketiga hal tersebut tentunya tidak cukup hanya dengan kata-kata, karena ketiga hal tersebut bersifat teknis maka harus disertai dengan contoh penerapan nya.


Biaya Desain Arsitektur

Biaya Desain adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen dalam jumlah tertentu yang telah disepakati sebagai imbalan atas jasa yang dilakukan oleh arsitek/perencana untuk membuat desain rumah atau bangunan arsitektur. 

Penentuan besarnya biaya desain biasanya ditentukan oleh dua hal, yaitu :

Jika arsitek hanya membuat desain, maka besarnya fee berkisar = 30.000/m2 Luas bangunan yang didesain oleh arsitek tersebut.

Contoh : Konsumen menginginkan desain rumah dengan luas bangunan 120 m2 , maka besar nya fee arsitek sebesar : 120 m2 x 40.000 = 4.800.000


Jika arsitek membuat desain sekaligus melakukan supervisi (melakukan pengawasan) atas pelaksanaan dan produksi bangunan tersebut, maka besarnya fee ditentukan berdasarkan persen/prosentase biaya produksi bangunan nya. Dalam hal ini besarnya fee sebesar : 5% sampai dengan 8% dari biaya produksi bangunan. 

Contoh :Desain yang dibuat adalah rumah dengan luas bangunan 120 m2, diketahui biaya produksi bangunan (akan dibahas setelah ini) adalah sebesar 2.000.000/m2 , maka besarnya fee arsitek sebesar : 5% x (120 x 2.000.000) atau : (5 x 120, 2.000.000)/100 = 12.000.000

Dengan dua contoh sistem pembayaran diatas, tentu anda harus bijak memilih manakah jenis pembayaran yang sesuai dengan budget/anggaran anda. Sehingga anda tidak perlu mengeluh tentang mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar jasa seorang arsitek (no offence yah ^.^ ).


Biaya Produksi Bangunan 


Biaya produksi bangunan adalah sejumlah dana yang dikeluarkan oleh konsumen untuk membeli dan membayar upah atas pekerja, pemborong/kontraktor, material, pajak (ppn) dan biaya-biaya lainnya.

Biaya produksi bangunan ini jika ditaksir besarnya berkisar antara : 1.750.000 sampai dengan 2.500.000 per meter persegi luas bangunan yang akan dibuat, tergantung dari jenis dan detail bangunan yang akan dibuat (sederhana, sedang, dan mewah).


Contoh : Anda akan membangun rumah seluas 120 m2 , maka besarnya biaya yang harus anda keluarkan untuk merealisasikan bangunan tersebut (membayar upah kerja, material, dsb) adalah sebesar : 120 m2 x 2.000.000 = 240.000.000. Harga tersebut belum termasuk fee kontraktor/pemborong (sebesar 10% dari Biaya produksi) , dan pajak (ppn).

Untuk mereduksi besarnya biaya yang harus anda keluarkan, anda bisa saja mengeliminasi fee kontraktor dengan cara melaksanakan sendiri rancangan bangunan yang telah didesain.

Contoh perhitungan ini dibuat berdasarkan asumsi bahwa anda telah memiliki lahan/tanah yang siap untuk digunakan, dan jenis/detail bangunan kategori middle end . 

Mungkin beberapa dari anda bertanya, bagaimana detail perhitungan atau estimasi dari biaya produksi bangunan itu? 

Detail estimasi dri biaya produksi itu nantinya akan dijabarkan lebih lanjut dalam perhitungan Analisa Harga Satuan (upah pekerja, material, alat, kontraktor/pemborong, dsb). 

Hasil dari perhitungan Analisa Harga Satuan tersebut nantinya merupakan komponen-komponen biaya yang direkap/dijumlahkan dalam Rencana Anggaran dan Biaya.

Sekarang anda mungkin dapat menebak kira-kira berapa besar keuntungan yang didapatkan oleh developer real estate untuk 1 unit rumah yang dijual kepada pembeli. Atau bisa dibalik, berapa duit pembeli yang hilang akibat ketidak pahaman pembeli menaksir biaya rumah yang akan dibeli. Tapi saya tidak akan menganjurkan anda untuk memprotes harga-harga rumah yang ditawarkan oleh developer real estate/perumahan tersebut.

Sebelum anda memutuskan untuk membangun rumah impain anda, saya sarankan anda berkonsultasi dahulu kepada arsitek yang anda percaya, anda tidak perlu khawatir akan dikenakan biaya, karena dalam hal konsultasi biasanya tidak dikenakan biaya apapaun.

Dari tulisan diatas bisa disimpulkan, ternyata biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar jasa arsitek sebenarnya tidak terlalu besar, sehingga anda sebagai calon konsumen tidak perlu takut untuk berhubungan dengan paraprofessional yang berkompeten untuk mendesain rumah impian anda.